Rabu, 05 Juni 2013

CANDI BADUT ,MALANG,JAWA TIMUR,INDONESIA

CANDI BADUT,MALANG,JAWA TIMUR,INDONESIA
Candi Badut Adalah Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan.Di masa pemerintahan Maha Raja Gajayana.(yaitu Raja Kanjuruhan Ke II.

Candi Badut Terleak di daerah Karang Besuki, kecamatan Dau, kabupaten Malang, Candi Badut ini sementara  diperkirakan sebagai candi tertua di Jawa Timur.

Berdasarkan pada Prasasti Dinoyo yang terletak pada bait ke empat dikatakan bahwa seorang Raja beserta pembesar-pembesarnya membangun kuil untuk memberantas penyakit yang menghilangkan semangat.

Berdasarkan pada prasasti tersebut, candi Badut didirikan pada tahun 682 Saka atau sekitar tahun 760 Masehi. Juru Pelihara Situs Candi Badut Bernama Jayadi merupakan seorang juru pelihara cagar budaya yang pernah dianugerahi sebagai salah satu dari juru pelihara terbaik se -Indonesia pada tahun 2015 lalu.

Selain itu, Jayadi juga menjelaskan tentang fungsi candi yang dahulunya digunakan sebagai tempat pemujaan Siwa. "Nama bangunannya (candi badut) sendiri dinamakan sebagai bangunannya suci yang dipersembahkan untuk Rsy Agastya atau Siwa", ungkap Jayadi dengan suara serak khas miliknya.

Jayadi juga mengatakan bahwa nama bangunan ini juga disebut sebagai Maha Sipawana dan dipersembahkan sebagai tempat pemujaan.

Lalu, mengapa candi ini dikenal dengan nama Candi Badut?
Pada umumnya candi-candi di Jawa mengikuti nama tempat di mana candi tersebut berada. Candi badut sendiri terletak di di sebuah dusun yang dinamakan dengan dusun Badut. Berdasarkan data yang ada, ternyata penamaan candi Badut memiliki versi yang berbeda. Hingga kini setidaknya ada tiga versi cerita yang mengisahkan 

Berasal dari nama sebuah pohon
Berdasarkan penuturan Jayadi, di wilayah candi Badut terdapat banyak sekali pohon badut (sejenis pohon nangka), sehingga dusun tersebut dinamakan dusun Badut.



candi badut
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa penamaan "Badut" untuk candi ini didasarkan pada nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di dusun tempat candi Badut dibangun.

Nama kecil Raja Gajayana
Berdasarkan cerita yang lain, nama candi diambil dari nama kecil Raja Gajayana, pendiri candi Badut. Pada saat kecil Raja Gajayana memiliki nama Liswa. Liswa merupakan istilah yang berarti anak komedi (jenaka) dan orang Jawa menyebut istilah tersebut sebagai badut.

Karena yang membangun candi Badut adalah Raja yang memiliki kegemaran ngebadut (melucu), akhirnya candi ini berikan nama sesuai dengan karakter Sang Raja tersebut.

Nama Rsy Agastya
Versi cerita ketiga mengatakan bahwa nama candi Badut diambil dari perbandingan penamaan Candi Mendut. Badut berasal dari kata Badyut yang berarti cahaya bintang Agastya.


Kata "Ba" berarti bintang Agastya, sedangkan "Dyut" berarti cahaya atau sinar. Kata "Mendut" yang diambil sebagai perbandingan kata "Men" yang berarti sorot dan "Dyut" berarti cahaya. Sehingga mendyut berarti sorot cahaya Agastya.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)

Candi Badut adalah sebuah candi yang terletak di kawasan Tidar, di bagian barat kota Malang. Secara administratif candi badut terletak di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Lokasi candi ini berada di dekat Universitas Ma Chung, sekitar 15 menit berjalan kaki dari sana ke arah Timur. Lokasi ini juga dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan Tidar arah menuju Institut Teknologi Nasional. 


Kata Badut diduga berasal dari bahasa Sanskerta Bha-dyut yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.

usia 
Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun, Sementara merupakan Situs Candi yang tertua di Jawa Timur dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. Candi Badut ini meninggalkan jejak purbakala sebagai peninggalan sejarah yang perlu di jaga dan dilestarikan keadaannya.


Penemuan
Candi ini ditemukan pada tahun 1921 berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut adalah Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. Candi Badut dipugar kembali pada tahun 1925M-1927 M.di bawah pengawasan B. De Haan dari Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Dari hasil penggalian yang dilakukan pada saat itu diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali, kecuali bagian kaki yang masih dapat dilihat susunannya. 
Reruntuhan Batu Candi Berjajar Rapi Di Halaman Candi Induk
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017).


(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)


Terlihat Juru Rawat Candi Terbaik Di Indonesia th 2015.


sebelah kiri depan candi terlihat ada kolam yang belum selesai dipugar.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017).
Reruntuhan Batu Candi Berjajar Rapi Di Halaman Candi Induk
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017).


Tertata apik.Bersih dan Rapi.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)..


jika kolam ini selesai dipugar,dan diisi air,pasti akan terlihat indah.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017).


Tertata apik.Bersih dan Rapi.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)..



Tertata apik.Bersih dan Rapi.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)..


Tertata apik.Bersih dan Rapi.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)..


bagian belakang candi badut,Tertata apik.Bersih dan Rapi.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)..

Tertata apik.Bersih dan Rapi.
(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)..

Tertata apik.Bersih dan Rapi.

(Foto Dokumentasi ,Agung Pambudi Candi Badhut Malang 21-08-2017)..


RAHAYU SAGUNG DUMADI

Asal Usul Kerajaan Kanjuruhan dan Leluhur Gajayana Yaitu Dari Kediri.
.Tercatat di Abad Ke 5 Masehi, Kediri Adalah Ibukota Kerajaa Keling ( Kalingga) Yaitu Sebelum Maharani Sima Memindahkan Pusat Kerajaan Kalingga Di Jepara.,.Kediri Adalah Ibu kota Kerajaan Kalingga Yang Lama..Maha Raja Wisnumurti Adalah Raja Kalingga Di Keling Kepung Kediri Yang Memerintah Th 594 M-605 M..Kemudian .Maha Raja Wasugeni adalah Raja Kalingga di Keling Kepung Kediri Yang Memerintah th 605 M-632 M.kemudian .Maha Raja Wasudewa adalah Raja Kalingga di Keling Kepung KediriYang Memerintah Th 632 M-652 M,Kemudian Maha Raja Wasukawi Raja kalingga Di Keling Kepung Kediri Yang memerintah th 652 M.Dilanjutkan Oleh Maha Raja Kiratha Singha Raja Kalingga di Keling Kepung Kediri Yang Memerintah  Th 632 M- 648 M.Kemudian Maha Raja Kartikeya Singha Raja kalingga Di Keling Kepung Kediri (Suami maharani Shima) Yang Memerintah Th 648-674 M ,Lalu Ibukota Keling (Kalingga )Di Pindah Ke Jepara Oleh Maharani Shima Th 674-695.Kemudian Kalingga di Pecah Menjadi Dua Kerajaan Yaitu Kerajaan Bhumi Sambara (Keling) Yang Diperintah Oleh Rakryan Narayana Yang Kelak Menurunkan Raja Raja KANJURUHAN Yaitu DEWA SINGA yang Menurunkan  GAJAYANA .Dan Kerajaan Bhumi Mataram (Medhang) Yang Diperintah Oleh Rani Dewi Parwati.Yang Menikah Dengan MANDIMINYAK raja Galuh Ke Dua,Yang Kemudian menurunkan SANAHA Yang menikah dengan BRATASENAWA Saudara satu ayah lain ibu yang kemudian menurunkan RAKRYAN JAMRI ALIAS MAHA RAJA SANJAYA Yang kelak adalah Pendiri DINASTY SANJAYA Di Mataram (medhang).Itulah Mengapa di Masa Mpu Sindok Mataram (Medhang) kembali Kewilayah Asal Muasalnya Yaitu Kediri Resminya Kala Maha Raja Airlangga Memindahkan Ibukota Kahuripan Di Daha Kediri..


 MENURUT PRASASTI WANUA TENGAH III 830 CAKA (1 OKTOBER 908 M)
.LIHAT DAFTAR RAJA JAWA MENURUT VERSI PRASASTI WANUA TENGAH III
DI BAWAH INI

Kerajaan Keling (KALINGGA DI KELING KEPUNG KEDIRI /SEKARANG ADALAH BAGIAN WILAYAH JAWA TIMUR)  
1. Prabhu Wasumurti 594-605 
2. Prabhu Wasugeni 605-632 
3. Prabhu Wasudewa 632-652 
4. Prabhu Wasukawi 652- 
5.. Prabhu Kirathasingha 632-648 
7. Prabhu Kartikeyasingha sang mokteng Mahamerwacala 648-674 
8. Sri Maharani Mahisasuramardini Satyaputikeswara (Dewi Shimha) 674-695 Dimasa ini Ibukota Kerajaan Keling Kalingga Di Pindah Ke Sekitar JEPARA ,KEMUDIAN KALINGGA dibagi dua: 

A. Kerajaan Bhumi Sambhara (Keling) 
1. Rakryan Narayana Prabhu Iswarakesawalingga Jagatnata Bhuwanatala 695-742 M
2. Rakryan Dewasingha Prabhu Iswaralingga Jagatnata 742-760 M
3. Rakryan Limwana Prabhu Gajayanalingga Jagatnata 760-789 M
4. Dewi Satyadarmika (Uttejana!) menikah dengan Rakai Panangkaran 

B. Kerajaan Bhumi Mataram (Medang) 
1. Rani Dewi Parwati Tunggalpratiwi 695-709 M
2. Dewi Sannaha 709-716 M
3. Sang Bratasennawa (Sanna) 716-732 M
4. Prabhu Sanjaya Ksatrabhimaparakrama Yudhenipuna Bratasennawaputra (Rakai Medang Sang Ratu Sanjaya) 732-754 
5. Sri Maharaja Rakai Panangkaran Dyah Sangkara Tejahpurnapana Panangkarana 754-782 

Wangsa Sailendra 
a. Sri Maharaja Dharanindra Sang Prabhu Sri Wirawairimathana (raja daerah di Bhumisambara 755-782 M) 782-801 
b. Sri Maharaja Samaratungga (Samaragrawira) 801-846 M
c. Pramodawardhani (Sri Kahulunan) menikah dengan Rakai Pikatan 
6. Rakai Panunggalan Lingganagarottama (Prabhu Dyah Panunggalan Bhimaparakrama Linggaprawita Jawabhumandala) 782-800 M
7. Rakai Warak Dyah Watukura Lingganarottama Satyajayabhumi 800-819 M
8. Rakai Garung Dang Rakarayan Patapan Pu Palar 819-840 M
9. Rakai Pikatan Dyah Kamulyan Sang Prabhu Linggeswara Sakalabhumandala 840-856 M
10. Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala (Sri Maharaja Kayuwangi Tunggalkawasa Sakalabhumi / Sri Maharaja Rakai Kayuwangi Sri Sajanotsawatungga) 856-886 M
11. Sri Maharaja Gurunwangi Dyah Saladu & Rakai Gurunwangi Dyah Ranumanggala 886-890 
12. Sri Maharaja Rakai Limus Dyah Dewendra 890-896 
13. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (Pu Tguh!) 896-898 M
14. Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambhu (Sri Iswarakesawa Samarottungga) 898-910 M
15. Sri Maharaja Sri Daksottama Bahubajra Pratipaksaksaya (Rakai Kalungwarak Pu Daksa) 910-919 M
16. Sri Maharaja Rakai Layang Dyah Tulodong Sri Sajjana Sanmattanuragatunggadewa 919-924 M
17. Sri Maharaja Rakai Pangkaja/Sumba Dyah Wawa Sri Wijayalokanamotungga 924-929 M
18. Sri Maharaja Rakai Hino Pu Sindok Sri Isanawikramadharmotunggadewa 929-947 M
19. Rani Sri Isanatunggawijaya & Sri Lokapala 947-960! M
20. Sri Maharaja Makutawangsawardhana 960!-980! M
21. Sri Isana Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa (Sang Apanji Wijayamertawardhana) 980!-1016 
22. Sri Maharaja Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramotunggadewa 1019-1043 M.Kerajaan dibagi 2, Pangjalu dan Janggala. 

Versi Prasasti Wanua Tengah III 830 S (1 Oktober 908) 
1. Rahyangta ri Mdang (Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya) 
2. Rahyangta i Hara 
3. Rakai Panangkaran 7 Oktober 746- 1 April 784 
4. Rakai Panaraban 1 April 784- 28 Maret 803 
5. Rakai Warak Dyah Wanara 28 Maret 803- 5 Agustus 827 
6. Dyah Gula (hanya 6 bulan) 5 Agustus 827- 24 Januari 828 
7. Rakai Garung 24 Januari 828- 22 Februari 847 
8. Rakai Pikatan Dyah Saladu 22 Februari 847- 27 Mei 855 
9. Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala 27 Mei 855- 5 Februari 885 
10. Dyah Tagwas (hanya 8 bulan) 5 Februari - 27 September 885 
11. Rakai Panumwangan Dyah Dewendra 27 September 885- 27 Januari 887 
12. Rakai Gurunwangi Dyah Bhadra (hanya 1 bulan) 27 Januari - 24 Februari 887 
13. Rakai Limus Dyah Dewindra 887-894 
14. Rakai Wungkalhumalang Dyah Jbang 27 November 894-23 Mei 898 
15. Rakai Watukura Dyah Balitung 23 Mei 898- ? 

Kerajaan Janggala 
1. Sri Maharaja Mapanji Garasakan 1041/3-1049 
2. Sri Maharaja Sri Samarotsaha Karnnakeshana Ratnasangkha Kirttisingha Jayantaka Tunggadewa 1049-1059 3
a. Sri Maharaja Garasakan (Raja Janggala-Pangjalu) 1049-1052 
3b. Sri Maharaja Mapanji Alanjung Ahyes Makoputadhanu Sri Ajnajabharitamawakana (Raja Janggala-Pangjalu) 1052-1059 
4. Sri Maharaja Rake Hino Sri Kretapati 1059- ? 

Kerajaan Pangjalu (Kadiri) 
1. Sri Samarawijaya Dhanasuparnnawahana Tguh Uttunggadewa 1041/3-1049 
2a.Sri Maharaja Jitendrakara Wuryyawiryya Parakrama Bhakta 1051 (Prasasti Mataji) 
2b. Mapanji Alanjanung 1049-1052 
3. Sang Jayawisesa Digjayasastraprabhu 1052-1102 
4. Sri Maharaja Jayabhuwana Keshananantawikramottunggadewa 1102-1104 
5. Sri Maharaja Jayawarsa Digjayasastraprabhu 1104-1115 
6. Sri Maharaja Rake Sirikan Sri Parameswara Sakalabhuwana 1115-1117 
7. Sri Maharaja Rake Sirikan Sri Bameswara Sarwwayasa Wiryjanagara 1117-1135 
8. Sri Maharaja Sri Warmmeswara (Jayabhaya) 1135-1159 
9. Sri Maharaja Rake Sirikan Sri Sarwweswara 1159-1169 (1171!) 
10. Sri Maharaja Rake Hino Sri Aryyeswara 1169-1181 
11. Sri Maharaja Sri Kroncaryyadipa Sri Gandra 1181-1182(1185!) 
12. Sri Maharaja Kameswara Triwikrama 1182-1194(!) 
13. Sri Maharaja Sarwweswara (Srengga) 1194-1205(!) 
14. Sang Prabhu Kretajaya (Prabhu Dangdanggendis) 1205(!)-1222 
15. Sang Prabhu Jayasabha 1222-1258 
16. Sang Prabhu Sastrajaya 1258-1271 
17. Sang Prabhu Jayakatwang 1271-1293 

Kerajaan Tumapel (vasal Panjalu) 
1. Tunggul Ametung 1218-1220 
2. Ken Arok 1220-1222 Kerajaan Tumapel 
1. Sri Rajasa Bhattara Sang Amurwabhumi (Ranggah Rajasa atau Bhatara Siwa) 1222-1227 kerajaan dibagi 2: 

A. Kerajaan Panjalu di Daha 
1. Mahisa Wongateleng (Bhatara Parameswara) 1227- ! 
2. Nararya Guning Bhaya (Agni Bhaya) ! - ! 
3. Nararya/Panji Tohjaya ! -1250 

B.Kerajaan Tumapel di Kutaraja & Singhasari(1254) 
1. Sang Anusapati (Anusanatha) 1227-1248
 2. Sri Jaya Wisnuwarddhana (Mapanji Sminingrat/Ranggawuni) 1248-1268 
3. Sri Maharajadhiraja Sri Kertanagara Wikramadharmottunggadewa (Sri Maharaja Sri Lokawijaya Purusottama Wiraasta Basudewadhipa Aniwariwiryanindita Parakrama Murdhaja) 1268-1292 

KERAJAAN MAJAPAHIT IYANG BERIBUKOTA DI TROWULAN 
1. Sri Kertarajasa Jayawarddhana Anantawikrama Uttunggadewa (Nararya Sanggramawijaya atau Sri Harsawijaya) 1293-1309 
2. Sri Jayanagara atau Kalagemet (Sri Sundarapandyadewadhiswaranamarajabhiseka Wikramottunggadewa) 1309-1328 
3. Sri Tribhuwanottunggaraja Anantawikramottunggadewi (Tribhuwanattunggadewi Jayawisnuwarddhani atau Tribhuwanawijayattunggadewi) 1328-1351 
4. Maharaja Sri Rajasanagara Bhra Hyang Wekas ing Sukha (Hayam Wuruk atau Rajasarajaya) 1351-1389 
5a. Wikramawarddhana (Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama atau Raden Gagaksali) Raja Kedaton Kulon 1389-1429
5b. Kusumawarddhani (Raja Kedaton Kulon) 1400-1401 
6a. Paduka Parameswara Sri Wijayarajasa (Raja Kedaton Wetan) 1376-1398 
6b. Bhre Wirabhumi (Raja Kedaton Wetan) 1398-1406 
7. Suhita (Prabhu Stri) 1429-1447 
8. Sri Maharaja Wijayaparakramawarddhana Dyah Kertawijaya (Bhre Tumapel atau Prabhu Brawijaya) 1447-1451 
9. Sri Rajasawarddhana Sang Sinagara (Bhre Pamotan) 1451-1453 Interregnum 1453-1456 
10. Girisawarddhana Dyah Suryawikrama Bhra Hyang Purwawisesa (Bhre Wengker) 1456-1466 
11. Sri Singhawikramawarddhana Dyah Suraprabhawa (Bhre Pandan Salas atau Bhre Kertabhumi) 1466-1478

IBU KOTA MAJAPAHIT DI PINDAH KE DAHA KEDIRI  (IBUKOTA KERAJAAN KELING /KALINGGA DIZAMAN DAHULU)NAMA KERAJAANNYA ADALAH WILWATIKTA JENGGALA PANJALU KEDIRI
1. Girindrawarddhana Dyah Wijayakarana Sang Mokta ring Amretawisesalaya (Bhre Mataram) 1478-1482 
2. Girindrawarddhana Singhawarddhana Dyah Wijayakusuma Sang Mokta ring Mahalayabhawana (Bhre Pamotan) 1483-1486 
3. Girindrawarddhana Dyah Ranawijaya (Bhatara Wijaya atau Bhre Kertabhumi) 1486-1527

Tidak ada komentar:

Posting Komentar