Minggu, 02 Juni 2013

CANDI SINGOSARI,MALANG,JAWA TIMUR,INDONESIA

CANDI SINGOSARI,MALANG JAWA TIMUR,INDONESIA.


Depan Pintu Candi singosari,Sepintas bangunan Candi Singasari terlihat seolah bersusun dua, karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi, menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisi. Tampaknya relung-relung tersebut semula berisi arca, namun saat ini kempatnya dalam keadaan kosong. Di atas setiap ambang 'pintu' relung terdapat hiasan kepala Kala dengan pahatan yang lebih rumit dibandingkan dengan yang ada di atas ambang pintu masuk dan relung di tubuh candi. Puncak atap sendiri berbentuk meru bersusun, makin ke atas makin mengecil. Sebagian puncak atap terlihat sudah runtuh.

 Ruang dalam Candi Singosari, Di bagian dalam Candi Singosari terdapat sebuah ruangan yang digunakan untuk menempatkan sebuah arca Lingga dan Yoni. Sedangkan pada tiap sisinya terdapat arca Ganesha di sebelah timur, arca Resi Agastya di sisi selatan, dan arca Durga di sisi sebelah utara, sayang arca-arca yang ada hanya tinggal arca Agastya, sedangkan yang lain sudah tidak ada.



Candi Singhasari /Singosari  ,merupakan candi Hindu - Buddha peninggalan bersejarah dari Kerajaan Singhasari /Singosari,Yang berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia, sekitar 10 km dari Kota Malang. Candi ini berada pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna pada ketinggian 512m di atas permukaan laut.

Cara pembuatan Candi Singhasari ini menggunakan sistem menumpuk batu andhesit hingga ketinggian tertentu selanjutnya diteruskan dengan mengukir dari atas baru turun ke bawah.


Menurut Negarakertagama
Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama pupuh 37:7 dan 38:3 serta Prasasti Gajah Mada bertanggal 1351 M yang terletak di halaman komplek Candi, Candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir (Raja Kerajaan Singosari ke III.Yaitu Kertanegara Yang Berahta th 1268-, Kertanegara, yang mangkat pada tahun 1292 akibat istananya diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin Jayakatwang.). Kuat dugaan, Candi ini tidak pernah selesai dibangun.


Kapan tepatnya Candi Singhasari didirikan masih belum diketahui, namun para ahli purbakala memperkirakan Candi ini dibangun sekitar tahun 1300 M, sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Singhasari. Setidaknya ada dua candi di Jawa Timur yang dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, yaitu Candi Jawi dan Candi Singhasari. Sebagaimana halnya Candi Jawi, Candi Singhasari juga merupakan candi Syiwa. Hal ini terlihat dari adanya beberapa arca Syiwa di halaman Candi.

Struktur dan kegunaan bangunan Candi
Komplek percandian menempati areal 200 m × 400 m dan terdiri dari beberapa candi. Candi yang juga dikenal dengan nama Candi Cungkup atau Candi Menara ini, menunjukkan bahwa Candi Singasari adalah candi yang tertinggi pada masanya, setidaknya dibandingkan dengan candi lain di sekelilingnya. Namun saat ini di kawasan Singhasari hanya Candi Singhasari yang masih tersisa, sedangkan candi lainnya telah lenyap tak berbekas.

Bangunan Candi Singasari terletak di tengah halaman. Tubuh candi berdiri di atas batur kaki setinggi sekitar 1,5 m, tanpa hiasan atau relief pada kaki candi. Tangga naik ke selasar di kaki candi tidak diapit oleh pipi tangga dengan hiasan makara seperti yang terdapat pada candi-candi lain. Pintu masuk ke ruangan di tengah tubuh candi menghadap ke selatan, terletak pada sisi depan bilik penampil (bilik kecil yang menjorok ke depan). Pintu masuk ini terlihat sederhana tanpa bingkai berhiaskan pahatan. Di atas ambang pintu terdapat pahatan kepala Kala yang juga sangat sederhana pahatannya. Adanya beberapa pahatan dan relief yang sangat sederhana menimbulkan dugaan bahwa pembangunan Candi Singhasari belum sepenuhnya terselesaikan.

Di kiri dan kanan pintu bilik pintu, agak ke belakang, terdapat relung tempat arca. Ambang relung juga tanpa bingkai dan hiasan kepala Kala. Relung serupa juga terdapat di ketiga sisi lain tubuh Candi Singhasari. Ukuran relung lebih besar, dilengkapi dengan bilik penampil dan di atas ambangnya terdapat hiasan kepala Kala yang sederhana. Di tengah ruangan utama terdapat yoni yang sudah rusak bagian atasnya. Pada kaki yoni juga tidak terdapat pahatan apapun.


Arca-Arca Candi
Di sisi barat laut komplek terdapat sepasang arca raksasa besar (tinggi hampir 4m, disebut Dwarapala) dan posisi gada menghadap ke bawah, ini menunjukkan meskipun penjaganya raksasa tetapi masih ada rasa kasih sayang terhadap semua mahkluk hidup dan ungkapan selamat datang bagi semuanya. Dan posisi arca ini hanya ada di Singhasari, tidak ada di tempat ataupun kerajaan lainnya. Dan di dekatnya arca Dwarapala terdapat alun-alun. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa candi terletak di komplek pusat kerajaan. Letak candi Singhasari yang dekat dengan kedua arca Dwarapala menjadi menarik ketika dikaitkan dengan ajaran Siwa yang mengatakan bahwa dewa Siwa bersemayam di puncak Kailasa dalam wujud lingga, batas Timur terdapat gerbang dengan Ganesha (atau Ganapati) sebagai penjaganya, gerbang Barat dijaga oleh Kala dan Amungkala, gerbang Selatan dijaga oleh Resi Agastya, gerbang Utara dijaga oleh Batari Gori (atau Gaurī). Karena letak candi Singhasari yang sangat dekat dengan kedua arca tersebut yang terdapat pada jalan menuju ke Gunung Arjuna, penggunaan candi ini diperkirakan tidak terlepas dari keberadaan gunung Arjuna dan para pertapa yang bersemayam di puncak gunung ini pada waktu itu.

Bangunan candi utama dibuat dari batu andesit, menghadap ke barat, berdiri pada alas bujur sangkar berukuran 14 m × 14 m dan tinggi candi 15 m. Candi ini kaya akan ornamen ukiran, arca, dan relief. Di dalam ruang utama terdapat lingga dan yoni. Terdapat pula bilik-bilik lain: di utara (dulu berisi arca Durga yang sudah hilang), timur yang dulu berisi arca Ganesha, serta sisi selatan yang berisi arca Siwa-Guru (Resi Agastya). Di komplek candi ini juga berdiri arca Prajnaparamita, dewi kebijaksanaan, yang sekarang ditempatkan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Arca-arca lain berada di Institut Tropika Kerajaan, Leiden, Belanda, kecuali arca Agastya.

Pemugaran dan usaha konservasi
Candi Singasari baru mendapat perhatian pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke-20 . Restorasi dan pemugaran Candi Singhasari dimulai tahun 1934 dan bentuk yang sekarang dicapai dalam keadaan berantakan pada tahun 1936.
Arca yang terdapat di halaman pintu masuk candi sudah banyak yang rusak.

rerunttuhan candi yang terjajar dipintu candi berupa yoni,arca ,lingga,dll,
 batu candi yang terkumpul di bawah pohon
batu batu reruntuhan candi yang tersusun di bawah pohon.
 tampak pemandangan dari halaman candi disana terlihat deretan arca yang di jajar rapi.
namun kondisinya banyakyang rusak

pemandangan dari dalam candi ke luar
 relief singa yang sudah rusak



 relief Singa yang sudah Rusak ,nampak kepalanya sudah hilang entah dirusak oleh tangan jahil siapa.tentu tangan jahil mereka yang tidak peduli kepada peradaban leluhurnya sendiri.di bhumi jawa ini
 Arca Ken Dedes juga Rusak.

 Relief Singa ini seperti Yoni.yang sangat menggambarkan Kerajaan Singosari di masa lampau.sayang banyak yang rusak.


 ini Masih Lumayan Utuh.


deretan Purbakala di Halaman Candi Singosari.

KERAJAAN TUMAPEL (VASAL PANJALU).
1.TUNGGUL AMETUNG (AKUWU-1218-1220 M).AKUWU dizaman sekarang adalah setingkat CAMAT,
2.KEN AROK (1220-1222 M).Ditahun ini Ken Arok Mengkudeta Raja PANJALU KEDIRI KE 14 yaitu SANG PRABU KERTAJAYA (DANDANG GENDIS Yang bertahta di Panjalu Kediri selama 17 th dari th 1205-1222 M ).

KERAJAAN TUMAPEL DI KOTA RAJA
1.KEN AROK Setelah mengkudeta Raja Panjalu Kediri Sri Kertajaya th 1222 M. ia naik tahta di TUMAPEL Bergelar SRI RAJASA BHATARA SANG AMURWA BHUMI (RANGGAH RAJASA/BATARA SIWA ) Bertahta selama 5 th dari th 1222 M-1227 M.kemudian kerajaan TUMAPEL Di bagi dua .yaitu PANJALU di DAHA.Dan Kerajaan TUMAPEL DI KOTARAJA DAN SINGHASARI.

A.KERAJAAN PANJALU DI DAHA (Masa Tumapel adalah).
.1 MAHISA WONGATELENG (BHATARA PARAMESWARA)1227-
2.NARARYA GHUNING BHAYA (AGNI BHAYA).
3,NARAYA /PANJI TOHJAYA (1248-1250 M).Adalah putra Ken Arok /ranggah Rajasa yang terlahir dari ibu Ken Umang.

B.KERAJAAN TUMAPEL DI KUTARAJA DAN SINGHASARI.
1.ANUSAPATI (1227-1248 M).Putra AKUWU TUNGGUL AMETUNG Yang terlahir dari ibu Kendedes,dia menggulingkan ayah tirinya yaitu ken arok /Ranggah rajasa.anusapati dibunuh oleh adiknya yaitu tohjaya th 1248 M.
2.SRI JAYA WISNUWARDHANA (MAPANJI SMININGRAT/RANGGAWUNI) Bertahta selama 20 th dari tahun 1248-1268 M.
3.SRI MAHA RAJA DI RAJA SRI KERTANEGARA WIKRAMA DHARMOTUNGGADEWA (SRI MAHA RAJA SRI LOKAWIJAYA PURUSOTAMA WIRA ASTA BASUDEWA DIPA ANIWARIWIRYANINDITA PARAKRAMA MURDHAJA Bertahta selama 24 dari tahun 1268-1292 M.ditahun ini KERTANEGARA Di Gulingkan oleh JAYAKATWANG .Dri GELANG GELANG.Kemudian JAYAKATWANG Bertahta di DAHA KEDIRI Yang kemudian di SERANG OLEH PASUKAN TAR TAR Dari MONGGOL Yang Bersekutu dengan Menantu KERTANEGARA Yang bernama R WIJAYA (PENDIRI MAJAPAHIT TH 1293 M-1309 M).



catatan pribadiku
DIALAH YANG MERANGKAI INDAHNYA KEHIDUPAN YANG MEMILIKI SINGGASANA YANG AGUNG ..YANG MELAHIRKAN SEJUTA CINTA DIHATIMU..CINTAMU KAN MEMBAWAMU KEDALAM RUANGNYA...MAHA CINTA BERSENANDUNG DIRELUNG KALBUKU..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar