Rabu, 20 April 2011

MODERNISASI oleh Agung Pambudi pada 23 Juni 2009 jam 2:10

MODERNISASI

oleh Agung Pambudi pada 23 Juni 2009 jam 2:10
 
 
 السلام عليكم و رحمة الله و بركاتـه بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

MODERNISASI adalah tuntutan atau aspirasi NALURI dari kehidupan manusia,aspirasi tersebut positif dan sinkron dengan cara@ ALLAH swt dalam menyelenggarakan proes penciptaanyang selalu maju kedepan,misalnnya mahluk biologis yg sederhana susunannya yg terdidiri dari 1 (satu) sel yaitu (amuba) bahkan virus ,hannya terdiri dari R N A berlapis protein,kemudian mahluk yg paling ahir di ciptakan begitu sepurna susunannya dan terdiri dari enam puluh trilyun sel di dalam tubuhnnya! ruang alam semesta (kosmos) kian hari semakin luas tiada hentinya berisi galaxi2 yang kian bertambah banyak dan berkembang biak,....bangsa 2 barat (western) pada umumnnya mengindentikkan modern dengan saint dan tehnologi..jelas ini adalah OREINTASI yg kurang utuh dan tidak sesuai dengan CITA2 BANGSA KITA untuk membangun manusia INDONESIA seutuhnnya , MODERN dalam arti yg utuh adalah TERCIPTANNYA SUATU TATA KEHIDUPAN DAMAI DUNIA AHIRAT.dimana EMOSI dan AMBISI tidak merupakan faktor DOMINASI tetapi berfungsi ebagai AKSELERASI kehidupan,SAINT dan TEHNOLOGI hanyalah salah satu sarana untuk MODERNISASI dan tentu masih ada sarana lain yg tidak kalah pentingnya bagi manusia....dan sarana lain itu adalah NUR yang disebut juga kitabullah ATAU ilmunnya ALLAH SWT yg tentu saja terdapat dalam AGAMA..dan semua ilmu bagi ALLAH SWT adalah ilmu pasti (tidak ragu2)tetapi tidak semua ilmu MANUSIA ilmu PASTI,misalnnya terlihat pada PSKIOLOGI ,BIOLOGI ,SOSIOLOGI,ANTROPOLOGI DSB..
DITULIS KEMBALI DALAM RANGKA PERINGATAN HARI KARTINI 21 APRIL 2011 IN SONGGO BUWONO YOGYAKARTA

KERAJAAN WIDARBA di MENANG ,PAGU,KEDIRI

KERAJAAN WIDARBA di MENANG,PAGU KEDIRI.

RAHAYU SAGUNG DUMADI
KERAJAAN WIDARBA ,Di Dirikan Oleh MAHA RAJA GENDRAYANA..(putra PRABU YUDAYANA MAHA RAJA YAWASTINA Yang dahulu nama kerajaan-nya adalah HASTINA PURA dan Gendrayana adalah cucu MAHA RAJA PARIKESIT Dari HASTINA PURA.Parikesit adalah Putra ABIMANYU,ABIMANYU Adalah Putra ARJUNA, ARJUNA Adalah Putra PRABU PANDU DEWANATA MAHARAJA HASTINA PURA ).PRABU GENDRAYANA Sebelum Mendirikan Kerajaan Widarba Di Mamenang (Menang ) Kediri.,Beliau adalah MAHA RAJA YAWASTINA (HASTINA PURA).Yang kemudian Tahta Yawastina ini Direbut oleh adik Prabu Gendrayana,yang bernama SUDARSNA.SUDARSANA Kemudian Mewariskan Tahta YAWASTINA Kepada putra-nya yang Bernama SARIWAHANA,SARIWANA Kemudian Mewariskan tahta YAWASTINA Kepada putra-nya yang Bernama ASTRADARMA Yang kelak ASTRA DARMA Sebagai MAHA RAJA YAWASTINA Ini menikah dengan putri SRI AJI JAYA BAYA (MAHA RAJA WIDARBA Ke II di Mamenang kediri).dari pernikahannya itu kelak Melahirkan ANGLING DARMA (Yang kelak setelah dewasa Mendirikan Kerajaan Bernama MALAWAPATI).


PRABU GENDRAYANA MAHA RAJA WIDARBA KE I di MAMENANG KEDIRI.Mewariskan tahta WIDARBA Kepada putra-nya yang bernama SRI AJI JAYA BAYA,Di Zaman pemerintahan SRI AJI JAYA BAYA.Kerajaan WIDARBA Di MAMENANG KEDIRI Mengalami ZAMNA KEEMASAN.(Gemah Ripah Loh Jinawi,Tata Tentrem Karta Raharja.Rakyat Hidupnya Makmur Tiada Tara.Mengalahkan kemakmuran kerajaan YAWASTINA (HASTINA PURA ) Yang sudah mengalami kemunduran sejak zaman Prabu Parikesit Bertahta.


suatu Hari putra MAHA RAJA SARIWAHANA RAJA YAWASTINA Menikahkan ketiga putranya kepada tiga putri MAHA RAJA SRI AJI JAYA BAYA RAJA WIDARBA Di Mamenang Kediri.ketiga putra prabu SARIWAHANA Tersebut adalah 
1.ASTRADARMA Menikah dengan Dewi PRAMESTI Putri SRI AJI JAYA BAYA KEDIRI.
2,AMENG JAYA Menikah dengan Dewi PRAMUNI Putri SRI AJI JAYA BAYA KEDIRI.
3.JAYA KIRANA Menikah Dengan Dewi SASANTI Putri SRI AJI JAYA BAYA KEDIRI.

Setelah itu ketiga putri diboyong ke KERATON YAWASTINA .Beberapa bulan kemudian ASTRADARMA RAJA YAWASTINA (HASTINA PURA)Mengusir DEWI PRAMESTI Dari Kraton YAWASTINA(HASTINA PURA).Dalam Keadaan hamil Tua.DEWI PRAMESTI Pergi Meninggalkan Kraton YAWASTINA Dengan hati hancur luluh dan hidup terlunta lunta.
SRI AJI JAYA BAYA Terenyuh Melihat Putrinya disia sia oleh PRABU ASTRADARMA.Maka SANG PRABU SRI AJI JAYA BAYA Kemudian MURKA.Beliau MENGUTUK Bahwa Kraton YAWASTINA Akan Tenggelam Oleh Lumpur..dan Kutukan itu menjadi Kenyataan.KRATON YAWASTINA Tenggelam oleh lumpur ,semuanya tewas termasuk PRABU ASTRADARMA.Dengan Tenggelamnya KRATON YAWASTINA,MAKA TAMATLAH KERAJAAN HASTINA PURA YANG AGUNG DIMASA LAMPAU.Kraton HASTINA PURA Diperkirakan oleh para sesepuh KEDIRI Letaknya Terpendam di lereng GUNUNG KELUD KEDIRI.

Tak lama kemudian selang beberapa lama setelah kejadian itu.di KRATON WIDARBA MAMENANG KEDIRI,DEWI PRAMESTI Melahirkan seorang bayi laki laki Yang di beri nama ANGLING DARMA.Setelah bayi laki laki itu diberi nama oleh kakeknya.kemudian SRI AJI JAYA BAYA MOKSHA.Dan Menitis kepada Diri cucunya yang bernama ANGLING DARMA.(Perlu dikeahui.bahwa SRI AJI JAYA BAYA Adalah Titisan BATARA WISNU.Maka dengan demikian BATAR WISNU Telah Menitis kepada ANGLING DARMA.ANGLING DARMA Kelak Mendirikan kerajaan Bernama MALAWAPATI.Ia kelak akan menikah dengan Dewi AMBARWATI Putri PRABU DARMAWANGSA Dari kerajaan BOJANEGARA (BOJONEGORO).Dari perkawinanya itu kelak melahirkan seorang bayi laki laki yang di beri nama ANGLING KUSUMA,ANGLING KUSUMA Kelak Mewarisi taha kakeknya yaitu PRABU DARMAWANGSA.Untuk berttahta di KERAJAAN BOJANEGARA (BOJO NEGORO).

Sepeninggal MOKSHA-Nya SRI AJI JAYA BAYA.Maka KERAJAAN WIDARBA di MAMENANG KEDIRI Diwariskan kepada putra jaya baya yang pertama yaitu JAYA AMIJAYA (Kakak tertua Dewi  Pramesti yang terlahir dari ibu DEWI SUTIKSNAWATI Permaisuri SRI AJI JAYA BAYA.).

Mari kita lirik keindahan dan keluasan alam makrokosmos di dalam diri kita,mencebur dan kemudian hidup abadi di dalam genggaman-Nya.tata kembali kosmos dalam diri ini. Perubahan sekecil apapun di hati/rasa/qalbu…,owah gingsirnya batin kita hakikatnya adalah perubahan yang sangat besar karena perubahan itu terjadi di... arasy makromosmos. 

  Jika ruang sunyi di hatimu terganggu oleh buar dan suara-suara nafsu,masuklah ke dalam bilih ruhmu, karena dalam bilik ruhmu ada hamparanagung Sirrmu, dimana sunyimu menjadi sirnamu kepadaNya, bahkan tak kausadari kau panggil-panggil namaNya, karena kau telah berdiri di depan GerbangNya

 Kekosongan atau kehampaan yang diusahakan adalah wujud dariKesombongan,kekosongan dan kehampaan hanya bisa diraih dengan tumungkuling rasa, andap asoring manah,kesadaran diri bahwa kita ini bukan apa-apa dan bukan Siapa-siapa dihadirat Gusti kang murbeng Dumadi dan kesadaran diri marang sakpodo padaning tumitah tumrap-ing urip bebrayan.

  Tiap saat kita mampu menempatkan diri dihadirat Gusti dalam perbandingan yang wajar bahwa manusia itu memang bukan apa apa dan Gusti adalah Segalanya..daya kodrat manusia tidak mampu untuk memberikan kesadaran yang demikian,selain manusia dapat kurnia yang bisa mengatasi kelekatan manusia pada rasa keakuan-nya,karena itu sifat rendah diri tersebut disebut sifat rendah diri manusia yang dibangkitkan oleh rahmat..kalau kita memang percaya kalau suwung itu amengku ana,maka sudah selayaknya-lah kalau kita dalam kehidupan sehari-hari menyadari kebukan apa apa-an kita..
Gusti itu Baru Kang-Murbeng Dumadi ,bila diperlakukan sebagai Gusti ,oleh dumadi.

OLAH KEPRIBADIAN AGUNG PAMBUDI PANJI ASMARA 72 ,KEDIRI  

KALINGGA dI KELING KEPUNG KEDIRI

KALINGGA di KELING KEPUNG KEDIRI
(Temuan ini tergolong langka,karna untuk pertama kali-nya di temukan patung Dewa Syiwa Bermuka Empat Di Situs Tondowongso Kediri).

RAHAYU SAGUNG DUMADI
.Tercatat di Abad Ke 5 Masehi, Kediri Adalah Ibukota Kerajaa Keling ( Kalingga) Yaitu Sebelum Maharani Sima Memindahkan Pusat Kerajaan Kalingga Di Jepara.,.Kediri Adalah Ibu kota Kerajaan Kalingga Yang Lama..Maha Raja Wisnumurti Adalah Raja Kalingga Di Keling Kepung Kediri Yang Memerintah Th 594 M-605 M..Kemudian .Maha Raja Wasugeni adalah Raja Kalingga di Keling Kepung Kediri Yang Memerintah th 605 M-632 M.kemudian .Maha Raja Wasudewa adalah Raja Kalingga di Keling Kepung KediriYang Memerintah Th 632 M-652 M,Kemudian Maha Raja Wasukawi Raja kalingga Di Keling Kepung Kediri Yang memerintah th 652 M.Dilanjutkan Oleh Maha Raja Kiratha Singha Raja Kalingga di Keling Kepung Kediri Yang Memerintah Th 632 M- 648 M.Kemudian Maha Raja Kartikeya Singha Raja kalingga Di Keling Kepung Kediri (Suami maharani Shima) Yang Memerintah Th 648-674 M ,Lalu Ibukota Keling (Kalingga )Di Pindah Ke Jepara Oleh Maharani Shima Th 674-695.Kemudian Kalingga di Pecah Menjadi Dua Kerajaan Yaitu Kerajaan Bhumi Sambara (Keling) Yang Diperintah Oleh Rakryan Narayana Yang Kelak Menurunkan Raja Raja KANJURUHAN Yaitu DEWA SINGA yang Menurunkan GAJAYANA .Dan Kerajaan Bhumi Mataram (Medhang) Yang Diperintah Oleh Rani Dewi Parwati.Yang Menikah Dengan MANDIMINYAK raja Galuh Ke Dua,Yang Kemudian menurunkan SANAHA Yang menikah dengan BRATASENAWA Saudara satu ayah lain ibu yang kemudian menurunkan RAKRYAN JAMRI ALIAS MAHA RAJA SANJAYA Yang kelak adalah Pendiri DINASTY SANJAYA Di Mataram (medhang).Itulah Mengapa di Masa Mpu Sindok Mataram (Medhang) kembali Kewilayah Asal Muasalnya Yaitu Kediri Resminya Kala Maha Raja Airlangga Memindahkan Ibukota Kahuripan Di Daha Kediri..


MENURUT PRASASTI WANUA TENGAH III 830 CAKA (1 OKTOBER 908 M) .LIHAT DAFTAR RAJA JAWA MENURUT VERSI PRASASTI WANUA TENGAH III DI BAWAH INI Kerajaan Keling (KALINGGA DI KELING KEPUNG KEDIRI /SEKARANG ADALAH BAGIAN WILAYAH JAWA TIMUR) 1. Prabhu Wasumurti 594-605 2. Prabhu Wasugeni 605-632 3. Prabhu Wasudewa 632-652 4. Prabhu Wasukawi 652- 5.. Prabhu Kirathasingha 632-648 7. Prabhu Kartikeyasingha sang mokteng Mahamerwacala 648-674 8. Sri Maharani Mahisasuramardini Satyaputikeswara (Dewi Shimha) 674-695 Dimasa ini Ibukota Kerajaan Keling Kalingga Di Pindah Ke Sekitar JEPARA ,KEMUDIAN KALINGGA dibagi dua: A. Kerajaan Bhumi Sambhara (Keling) 1. Rakryan Narayana Prabhu Iswarakesawalingga Jagatnata Bhuwanatala 695-742 2. Rakryan Dewasingha Prabhu Iswaralingga Jagatnata 742-760 3. Rakryan Limwana Prabhu Gajayanalingga Jagatnata 760-789 4. Dewi Satyadarmika (Uttejana!) menikah dengan Rakai Panangkaran B. Kerajaan Bhumi Mataram (Medang) 1. Rani Dewi Parwati Tunggalpratiwi 695-709 2. Dewi Sannaha 709-716 3. Sang Bratasennawa (Sanna) 716-732 4. Prabhu Sanjaya Ksatrabhimaparakrama Yudhenipuna Bratasennawaputra (Rakai Medang Sang Ratu Sanjaya) 732-754 5. Sri Maharaja Rakai Panangkaran Dyah Sangkara Tejahpurnapana Panangkarana 754-782 Wangsa Sailendra a. Sri Maharaja Dharanindra Sang Prabhu Sri Wirawairimathana (raja daerah di Bhumisambara 755-782) 782-801 b. Sri Maharaja Samaratungga (Samaragrawira) 801-846 c. Pramodawardhani (Sri Kahulunan) menikah dengan Rakai Pikatan 6. Rakai Panunggalan Lingganagarottama (Prabhu Dyah Panunggalan Bhimaparakrama Linggaprawita Jawabhumandala) 782-800 7. Rakai Warak Dyah Watukura Lingganarottama Satyajayabhumi 800-819 8. Rakai Garung Dang Rakarayan Patapan Pu Palar 819-840 9. Rakai Pikatan Dyah Kamulyan Sang Prabhu Linggeswara Sakalabhumandala 840-856 10. Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala (Sri Maharaja Kayuwangi Tunggalkawasa Sakalabhumi / Sri Maharaja Rakai Kayuwangi Sri Sajanotsawatungga) 856-886 11. Sri Maharaja Gurunwangi Dyah Saladu & Rakai Gurunwangi Dyah Ranumanggala 886-890 12. Sri Maharaja Rakai Limus Dyah Dewendra 890-896 13. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (Pu Tguh!) 896-898 14. Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambhu (Sri Iswarakesawa Samarottungga) 898-910 15. Sri Maharaja Sri Daksottama Bahubajra Pratipaksaksaya (Rakai Kalungwarak Pu Daksa) 910-919 16. Sri Maharaja Rakai Layang Dyah Tulodong Sri Sajjana Sanmattanuragatunggadewa 919-924 17. Sri Maharaja Rakai Pangkaja/Sumba Dyah Wawa Sri Wijayalokanamotungga 924-929 18. Sri Maharaja Rakai Hino Pu Sindok Sri Isanawikramadharmotunggadewa 929-947 19. Rani Sri Isanatunggawijaya & Sri Lokapala 947-960! 20. Sri Maharaja Makutawangsawardhana 960!-980! 21. Sri Isana Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa (Sang Apanji Wijayamertawardhana) 980!-1016 22. Sri Maharaja Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramotunggadewa 1019-1043 Kerajaan dibagi 2, Pangjalu dan Janggala. Versi Prasasti Wanua Tengah III 830 S (1 Oktober 908) 1. Rahyangta ri Mdang (Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya) 2. Rahyangta i Hara 3. Rakai Panangkaran 7 Oktober 746- 1 April 784 4. Rakai Panaraban 1 April 784- 28 Maret 803 5. Rakai Warak Dyah Wanara 28 Maret 803- 5 Agustus 827 6. Dyah Gula (hanya 6 bulan) 5 Agustus 827- 24 Januari 828 7. Rakai Garung 24 Januari 828- 22 Februari 847 8. Rakai Pikatan Dyah Saladu 22 Februari 847- 27 Mei 855 9. Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala 27 Mei 855- 5 Februari 885 10. Dyah Tagwas (hanya 8 bulan) 5 Februari - 27 September 885 11. Rakai Panumwangan Dyah Dewendra 27 September 885- 27 Januari 887 12. Rakai Gurunwangi Dyah Bhadra (hanya 1 bulan) 27 Januari - 24 Februari 887 13. Rakai Limus Dyah Dewindra 887-894 14. Rakai Wungkalhumalang Dyah Jbang 27 November 894-23 Mei 898 15. Rakai Watukura Dyah Balitung 23 Mei 898- ? Kerajaan Janggala 1. Sri Maharaja Mapanji Garasakan 1041/3-1049 2. Sri Maharaja Sri Samarotsaha Karnnakeshana Ratnasangkha Kirttisingha Jayantaka Tunggadewa 1049-1059 3 a. Sri Maharaja Garasakan (Raja Janggala-Pangjalu) 1049-1052 3b. Sri Maharaja Mapanji Alanjung Ahyes Makoputadhanu Sri Ajnajabharitamawakana (Raja Janggala-Pangjalu) 1052-1059 4. Sri Maharaja Rake Hino Sri Kretapati 1059- ? Kerajaan Pangjalu (Kadiri) 1. Sri Samarawijaya Dhanasuparnnawahana Tguh Uttunggadewa 1041/3-1049 2a.Sri Maharaja Jitendrakara Wuryyawiryya Parakrama Bhakta 1051 (Prasasti Mataji) 2b. Mapanji Alanjanung 1049-1052 3. Sang Jayawisesa Digjayasastraprabhu 1052-1102 4. Sri Maharaja Jayabhuwana Keshananantawikramottunggadewa 1102-1104 5. Sri Maharaja Jayawarsa Digjayasastraprabhu 1104-1115 6. Sri Maharaja Rake Sirikan Sri Parameswara Sakalabhuwana 1115-1117 7. Sri Maharaja Rake Sirikan Sri Bameswara Sarwwayasa Wiryjanagara 1117-1135 8. Sri Maharaja Sri Warmmeswara (Jayabhaya) 1135-1159 9. Sri Maharaja Rake Sirikan Sri Sarwweswara 1159-1169 (1171!) 10. Sri Maharaja Rake Hino Sri Aryyeswara 1169-1181 11. Sri Maharaja Sri Kroncaryyadipa Sri Gandra 1181-1182(1185!) 12. Sri Maharaja Kameswara Triwikrama 1182-1194(!) 13. Sri Maharaja Sarwweswara (Srengga) 1194-1205(!) 14. Sang Prabhu Kretajaya (Prabhu Dangdanggendis) 1205(!)-1222 15. Sang Prabhu Jayasabha 1222-1258 16. Sang Prabhu Sastrajaya 1258-1271 17. Sang Prabhu Jayakatwang 1271-1293 Kerajaan Tumapel (vasal Panjalu) 1. Tunggul Ametung 1218-1220 2. Ken Arok 1220-1222 Kerajaan Tumapel 1. Sri Rajasa Bhattara Sang Amurwabhumi (Ranggah Rajasa atau Bhatara Siwa) 1222-1227 kerajaan dibagi 2: A. Kerajaan Panjalu di Daha 1. Mahisa Wongateleng (Bhatara Parameswara) 1227- ! 2. Nararya Guning Bhaya (Agni Bhaya) ! - ! 3. Nararya/Panji Tohjaya ! -1250 B.Kerajaan Tumapel di Kutaraja & Singhasari(1254) 1. Sang Anusapati (Anusanatha) 1227-1248 2. Sri Jaya Wisnuwarddhana (Mapanji Sminingrat/Ranggawuni) 1248-1268 3. Sri Maharajadhiraja Sri Kertanagara Wikramadharmottunggadewa (Sri Maharaja Sri Lokawijaya Purusottama Wiraasta Basudewadhipa Aniwariwiryanindita Parakrama Murdhaja) 1268-1292 KERAJAAN MAJAPAHIT IYANG BERIBUKOTA DI TROWULAN 1. Sri Kertarajasa Jayawarddhana Anantawikrama Uttunggadewa (Nararya Sanggramawijaya atau Sri Harsawijaya) 1293-1309 2. Sri Jayanagara atau Kalagemet (Sri Sundarapandyadewadhiswaranamarajabhiseka Wikramottunggadewa) 1309-1328 3. Sri Tribhuwanottunggaraja Anantawikramottunggadewi (Tribhuwanattunggadewi Jayawisnuwarddhani atau Tribhuwanawijayattunggadewi) 1328-1351 4. Maharaja Sri Rajasanagara Bhra Hyang Wekas ing Sukha (Hayam Wuruk atau Rajasarajaya) 1351-1389 5a. Wikramawarddhana (Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama atau Raden Gagaksali) Raja Kedaton Kulon 1389-1429 5b. Kusumawarddhani (Raja Kedaton Kulon) 1400-1401 6a. Paduka Parameswara Sri Wijayarajasa (Raja Kedaton Wetan) 1376-1398 6b. Bhre Wirabhumi (Raja Kedaton Wetan) 1398-1406 7. Suhita (Prabhu Stri) 1429-1447 8. Sri Maharaja Wijayaparakramawarddhana Dyah Kertawijaya (Bhre Tumapel atau Prabhu Brawijaya) 1447-1451 9. Sri Rajasawarddhana Sang Sinagara (Bhre Pamotan) 1451-1453 Interregnum 1453-1456 10. Girisawarddhana Dyah Suryawikrama Bhra Hyang Purwawisesa (Bhre Wengker) 1456-1466 11. Sri Singhawikramawarddhana Dyah Suraprabhawa (Bhre Pandan Salas atau Bhre Kertabhumi) 1466-1478 IBU KOTA MAJAPAHIT DI PINDAH KE DAHA KEDIRI (IBUKOTA KERAJAAN KELING /KALINGGA DIZAMAN DAHULU)NAMA KERAJAANNYA ADALAH WILWATIKTA JENGGALA PANJALU KEDIRI 1. Girindrawarddhana Dyah Wijayakarana Sang Mokta ring Amretawisesalaya (Bhre Mataram) 1478-1482 2. Girindrawarddhana Singhawarddhana Dyah Wijayakusuma Sang Mokta ring Mahalayabhawana (Bhre Pamotan) 1483-1486 3. Girindrawarddhana Dyah Ranawijaya (Bhatara Wijaya atau Bhre Kertabhumi) 1486-1527





situs purbakala tondowongso kediri



Mari kita lirik keindahan dan keluasan alam makrokosmos di dalam diri kita,mencebur dan kemudian hidup abadi di dalam genggaman-Nya.tata kembali kosmos dalam diri ini. Perubahan sekecil apapun di hati/rasa/qalbu…,owah gingsirnya batin kita hakikatnya adalah perubahan yang sangat besar karena perubahan itu terjadi di... arasy makromosmos. 

  Jika ruang sunyi di hatimu terganggu oleh buar dan suara-suara nafsu,masuklah ke dalam bilih ruhmu, karena dalam bilik ruhmu ada hamparanagung Sirrmu, dimana sunyimu menjadi sirnamu kepadaNya, bahkan tak kausadari kau panggil-panggil namaNya, karena kau telah berdiri di depan GerbangNya

 Kekosongan atau kehampaan yang diusahakan adalah wujud dariKesombongan,kekosongan dan kehampaan hanya bisa diraih dengan tumungkuling rasa, andap asoring manah,kesadaran diri bahwa kita ini bukan apa-apa dan bukan Siapa-siapa dihadirat Gusti kang murbeng Dumadi dan kesadaran diri marang sakpodo padaning tumitah tumrap-ing urip bebrayan.

  Tiap saat kita mampu menempatkan diri dihadirat Gusti dalam perbandingan yang wajar bahwa manusia itu memang bukan apa apa dan Gusti adalah Segalanya..daya kodrat manusia tidak mampu untuk memberikan kesadaran yang demikian,selain manusia dapat kurnia yang bisa mengatasi kelekatan manusia pada rasa keakuan-nya,karena itu sifat rendah diri tersebut disebut sifat rendah diri manusia yang dibangkitkan oleh rahmat..kalau kita memang percaya kalau suwung itu amengku ana,maka sudah selayaknya-lah kalau kita dalam kehidupan sehari-hari menyadari kebukan apa apa-an kita..
Gusti itu Baru Kang-Murbeng Dumadi ,bila diperlakukan sebagai Gusti ,oleh dumadi.

OLAH KEPRIBADIAN AGUNG PAMBUDI PANJI ASMARA 72 ,KEDIRI